Jumat, 10 Januari 2020

Mengenal tipe penggerak kipas pendingin radiator

Seperti sudah di jelaskan pada artikel sebelumnya tentang mengenal cooling sistem pada mobil, kipas pendingin radiator berfungsi untuk menghisap aliran udara ke arah radiator, sehingga radiator dapat melakukan proses pendinginan air di dalam radiator core.

Seperti sudah di jelaskan pada artikel sebelumnya tentang Mengenal tipe penggerak kipas pendingin radiator

Kipas pendingin ini umumnya diletakkan di bagian belakang radiator dan menghadap ke arah depan kendaraan. Dengan posisi seperti itu, maka pada saat kipas radiator berputar, angin yang di hisap oleh kipas pendingin akan mengalir melalui kisi-kisi radiator dan kemudian diteruskan menuju ruang mesin sehingga terciptalah proses pendinginan.

Berikut adalah gambar posisi kipas radiator dan arah tiupan angin kipas radiator mobil yang benar

Seperti sudah di jelaskan pada artikel sebelumnya tentang Mengenal tipe penggerak kipas pendingin radiator

Meskipun fungsinya selalu sama, kipas pendingin radiator ini memiliki penggerak berbeda-beda, ada yang digerakkan secara mekanis dan ada yang digerakkan secara elektrik. Berikut jenis dan tipe-tipe kipas pendingin radiator yang umum digunakan saat ini.


#1. Kipas radiator berpenggerak Mekanis


Kipas radiator berpenggerak mekanis ini umum digunakan pada kendaraan-kendaraan niaga seperti pick up atau minibus.

Kipas radiator jenis ini menggunakan putaran mesin sebagai penggerak kipas, dimana pada bagian kipas terdapat pulley yang terhubung langsung dengan pulley mesin melalui sebuah V-belt.

Sehingga, ketika mesin dihidupkan, maka kipas jenis ini akan ikut berputar mengikuti kecepatan putaran rpm mesin. Untuk macamnya, kipas radiator tipe mekanis ini terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu tipe konvensional dan tipe viscous coupling


Kipas Radiator tipe konvensional

Kipas radiator tipe konvensional ini adalah jenis kipas yang benar-benar mengikuti putaran rpm mesin. Pasalnya, kipas radiator tipe konvensional ini terhubung secara langsung ke mesin dengan V-belt sebagai penggeraknya.

Seperti sudah di jelaskan pada artikel sebelumnya tentang Mengenal tipe penggerak kipas pendingin radiator

Tidak ada komponen lain yang mempengaruhi jumlah putaran kipas. Ini artinya, putaran mesin dengan putaran kipas radiator adalah sama, semakin tinggi putaran mesin maka putaran kipas juga akan semakin tinggi pula.

Konstruksi yang demikian umumnya menimbulkan suara yang cukup bising pada putaran mesin yang  tinggi.


Kipas Radiator tipe viscous coupling

Kipas radiator tipe viscous coupling ini adalah jenis kipas radiator yang putaran kipasnya tidak mengikuti putaran mesin secara langsung. Putarannya disesuaikan dengan kondisi suhu pada radiator. Jika suhu radiator panas, maka kipas jenis viscous coupling ini baru akan mengikuti putaran yang sama dengan mesin.

Seperti sudah di jelaskan pada artikel sebelumnya tentang Mengenal tipe penggerak kipas pendingin radiator

Kipas jenis ini mengandung oli/cairan pada bagian koplingnya yang biasanya juga dikombinasikan dengan sensor bi-metallic.


Kedua komponen ini akan bereaksi terhadap panas, dimana oli akan mengental dan mengikat fan clutch secara keseluruhan sehingga putaran kipas akan memiliki perbandingan 1:1 dengan putaran mesin

Sedangkan ketika suhu mesin masih dingin atau ketika masih berada dalam suhu normal, maka oli yang terkandung dalam sistem kopling tersebut cenderung lebih cair sehingga kipas hanya berputar perlahan.


#2. Kipas radiator berpenggerak motor listrik


Kipas radiator berpenggerak motor listrik ini umum digunakan pada mobil-mobil penumpang berjenis sedan, SUV dan sejenisnya. Putaran kipas digerakkan oleh motor listrik berdasarkan perintah ECU (Engine Control Unit) yang diambil dari sinyal Coolant Temperatur Sensor.

Seperti sudah di jelaskan pada artikel sebelumnya tentang Mengenal tipe penggerak kipas pendingin radiator

Penggunaan kipas radiator dengan penggerak motor ini memang umum digunakan pada mobil-mobil yang sudah mengadopsi sistem Elektronik Fuel Injecton (EFI).

Yaitu sebuah sistem dimana sinyal dari sensor-sensor mesin akan digunakan oleh komputer mesin sebagai dasar untuk menggerakkan komponen aktuator seperti Radiator Motor Fan ( Motor Kipas radiator ).

Ketika suhu mesin sudah mulai panas, Coolant temperatur sensor akan memberikan sinyal pada komputer bahwa suhu mesin sudah tinggi. Komputer akan mengaktifkan relay motor untuk kipas radiator sehingga listrik dari aki bisa memutar motor dan kipas pada radiator.